Berantas DBD dengan Nyamuk Aedes Aegypti ber-Wolbachia

- Senin, April 10, 2017

Berantas DBD dengan Nyamuk Aedes Aegypti ber-Wolbachia

 

Siapa sich yng tak tau apa itu DBD? Bagi tidak sedikit orang DBD kini menjadi satu dari sekian banyaknya penyakit yng Amat ditakuti oleh tidak sedikit orang, lantaran tidak jarang sesorang yng mengidap penyakit Demam Berdarah mampu meninggal lantaran keterlambatan dalam hal penanganan serta pengetahuan seputar penyakit ini.
Kini di Jogja didirikan sebuah pusat penelitian Eliminate Dengue, pusat penelitian yng meneliti lebih dalam ihwal nyamuk Aedes Aegypti. Menjdai lembaga non profit dana dari penelitian ini disupport oleh yayasan milik Bill serta Melinda Gates, sedangkan di Indonesia EDP Yogya ini disuport oleh Yayasan Tahija, sebuah organisasi di Jakarta yng mendanai proyek ini sejak tahun 2013. Yayasan Tahija bersama-sama yang dengannya Fakultas Kedokteran UGM berkomitmen bagi atau bisa juga dikatakan untuk membasmi penyebaran Demam Berdarah Dengue di daerah Yogyakarta.
EDP sedang melaksanakan penelitian di dua tempat di Kabupaten Sleman, yakni Kronggahan serta Nogotirto. Kegiatan ini mendapatkan dukungan sebagian besar masyarakat. Tujuan penelitian ini merupakan bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengembangbiakkan Wolbachia pada nyamuk setempat dimana harapannya akan bisa atau mampu mengurangi penularan demam berdarah. Selain itu EDP pula terus memonitor perkembangan nyamuk di wilayah lain di Kabupaten Sleman serta Bantul. Monitoring ini bertujuan bagi atau bisa juga dikatakan untuk menghitung populasi nyamuk di lokasi yang telah di sebutkan. Pihak EDP pula bermusyawarah yang dengannya tokoh-tokoh masyarakat setempat baik di tingkat kabupaten, kecamatan, desa ataupun dusun bagi atau bisa juga dikatakan untuk mendapatkan dukungan bilamana kedepannya, penelitian ini pula di lakukan di wilayah orang-orang.

Di Insektarium EDP ini, orang-orang berupaya membuat percobaan bagaimana tips membunuh virus DBD ini. Sesudah percobaan yng cukup lama akhirnya orang-orang menemukan tips yakni menyuntikan Wolbachia yng terdapat di lalat buah ke nyamuk Aedes Aegypti yng telah membawa virus DBD. Virus DBD yng ada dalam nyamuk disaat disuntikkan sebenarnya mempunyai efek virus DBD tak berkembang dalam tubuh nyamuk malah bisa mati. Akhrinya EDP berupaya mengembangkan nyamuk Aedes Aegepti ber Wolbachia agar dilepaskan di alam bebas serta bisa berkembang biak. Nyamuk Aedes Aegypti biasa kawin yang dengannya Nyamuk Ber Wolbachia otomatis keturunan yng diperoleh pasti akan ber Wolbaqia, diharapkan nyamuk ber Wolbaqia ini bisa menekan perkembangan virus Demam Berdarah.
Dalam mengawinkan nyamuk orang-orang pun mempunyai tips yakni nyamuk dikumpulkan dalam 1 wadah serta dihitung per kotak percis, kotak ini akan diisi oleh nyamuk jantan serta betina. Disini say abaru tau bahwasanya nyamuk makanan utamanya merupakan Gula bukan Darah. Kebanykan masyarakat menganggap darah merupakan makan nyamuk, sedangkan darah sendiri cuma nyamuk betina yng butuh bagi atau bisa juga dikatakan untuk bertelur. Sesudah orang-orang diberi donor darah yang dengannya tips tangan diletakkan diatas kotak yng diberi kassa diletakkan tangan pendonor bagi atau bisa juga dikatakan untuk diambil darahnya oleh nyamuk. Sesudah diberi donor darah 2 hari nyamuk akan diberi semacam kotak bagi atau bisa juga dikatakan untuk tempat bertelur. Sesudah bertelur serta dikeringkan telur bisa disimpan.
Sesudah telur dibutuhkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk ditetaskan akan dimasukkan dalam ember-ember berisi air bersih serta di letakkan pada suhu ruangan, lantaran ruangan yng terlalu panas bisa memicu memberi pengaruh perkembangan nyamuk sendiri. Sesudah nyamuk dikembang biakkan akan diteliti lagi serta dipastikan smeua nyamuk ber-Wolbachia, disaat seluruh syarat telah siap nyamuk akan dilepas serta siap berkembang di alam bebas. Harapan bagi Pusat Penelitian EDP yakni mengurango populasi nyamuk pembawa virus Demam Berdarah Dengue.
Menjdai berita bahwasanya Demam Berdarah sebetulnya bukan berasal dari Nyamuk Aedes Aegepti, sebetulnya nyamuk Aedes Aegepti ini cuma pembawa virus. Jadi penularannya merupakan Kita-kita yng telah di kenai virus Demam Berdarah Dengue di gigit oleh Nyamuk Aedes Aegypti lalu nyamuk itu langsung menjadi pembawa Virus Aedes Aegypti. Sesudah dia menjadi pembawa virus maka ketia nyamuk itu menggigit orang lain otomatis orang lain itu akan ditulari Demam Berdarah Dengue.
Perkembangan, Pemberian Makan serta Telur Nyamuk

Bagi atau bisa juga dikatakan untuk Penanggulangan secara masal yakni 3M:
1. Menguras : Mengapa menguras lantaran nyamuk sengang yang dengannya air bersih namun menggenang, yang dengannya menguras maka telur bisa hilang serta air selalu bersih serta baru
2. Menutup Tempat Penampungan Air : tempat penampungan air pastinya bersih, lantaran Nyamuk Aedes Aegypti senang denang air bersih maka sebaiknya ditutup agar tak ada nyamuk yng masuk di dalam tempat penyimpanan air
3. Mengubur Barang Bekas : Mengubur sebetulnya cuma tips lain agar tak terlaksana genangan air, lantaran genangan air kecil saja di tutup botol ataupun sedotan bisa menjadi tempat nyamuk bertelur.
Selain itu cegak gigitan nyamuk yang dengannya tidur mempergunakan kelambu, membunuh jentik nyamuk, memasang kawat kasa, dll
Ayo mulai hidup bersih serta sehat. Lingkungan bersih, Keluarga Sehat!!
Proses pemililihan Nyamuk
Pemilihan Nyamuk serta Serangga

Tabel Pencatatan



Source Article and Picture : www.kulinerwisata.com

Seputar Berantas DBD dengan Nyamuk Aedes Aegypti ber-Wolbachia

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Berantas DBD dengan Nyamuk Aedes Aegypti ber-Wolbachia