Tak Mudah Jadi Seorang Reporter

- Selasa, Februari 28, 2017

Tak Mudah Jadi Seorang Reporter

 
Dewi Ratnasari in action
Ke hidup-an seorang reporter bagi saya yng awam dunia reporter berpikir enak, cantik duduk santai. Namun sesudah usia dewasa saya mulai berpikir jadi reporter gak semudah perkiraan saya, dia Perlu tetap tersenyum walau posisi lelah. Apalagi cuaca gak mendukung pasti gak enak banget. Saya yng seneng main-main liburan kemana gitu, kalau cuaca panas serta gak bersahabat pasti akan pengaruh di mood orang-orang.
Perlahan ingin berupaya mengkaji kesulitan seorang reporter TV, apalagi yng Perlu live. Pasti gak gampang banget. Analisa saya sulitnya menjadi reporter :
1. Berpenampilan Menarik Seorang reporter Perlu berpenampilan menarik setiap era walau dalam keadaaan apapun. Misal Perlu liputan tengah malam, dia tak boleh terlihat ngantuk ataupun mata panda padahal itu jam tidur ya
2. Kerja Tanpa Kenal Waktu Seorang reporter Perlu siap 24jam bagi atau bisa juga dikatakan untuk meliput kegiatan apapun. Apalagi bekerja di bagian news daily, dia Perlu memberitahukan berita terkini. Bayangin aja seorang cewek Perlu liputan era demo besar-besaran di Jakarta, panas serta Amat rawan akan keselamatannya. Wah ngeri banget itu
3. Resiko Besar Setiap pekerjaan itu pasti ber resiko, ya saya tau. Namun resiko seorang reporter itu unik serta menantang banget, tidak sedikit resiko yng akan ditanggung andai gak sesuai. Beberapa resikonya : Jauh dari keluarga, mampu setiap era disuruh liputan, liputan berhari-hari, liputan daerah bencana, libupan daerah konflik, dll.
Nah sulit banget khan jadi seorang reporter itu. Saya sendiri belum tentu sanggup jadi reporter hahaha. Di artikel ini saya mengenal sosok seorang wanita yng penar jadi reporter. Namanya Mba Dewi Ratnasari seorang wanita tangguh yng senang yang dengannya dunia broadcasting. Tahun 2011 Mba Dewi Ratnasari diterima kerja di satu dari sekian banyaknya stasiun TV di Indonesia, dia bercerita kesulitannya era Perlu meliput lantaran menjdai reporter News Daily.
"Pengalaman tidak tidak teringat lagi menjadi reporter informasi merupakan era banjir Jakarta awal tahun 2013 saya terpaksa tak pulang serta Perlu keliling daerah banjir di Jakarta selama tiga hari. Masuk ke daerah-daerah di Jakarta Barat yng telah semisal kota mati, tidur di pinggir jalan ataupun dalam kendaraan beroda empat, sampai-sampai pertama memberikan kabar betapa parahnya kondisi korban banjir di Pluit serta Muara Karang jadi pengalaman yng bernilai" Ini pengalaman Mba Dewi Ratnasari yng paling memberikan kesan.
Sesudah menikah Mba Dewi Ratnasari masih tetap bekerja. Namun mulai tahun 2015 Mba Dewi Ratnasari resign serta menjadi ibu keluarga. Mempunyai blog telah lama serta kini seluruh cerita tenang Mba Dewi Ratnasari ditulis di rumah maya nya www.ratnadewi.me Istimewa banget perjuangan seorang Dewi Ratnasari bagi atau bisa juga dikatakan untuk sebuah informasi. Berhasil terus mba dalam segala hal serta berhasil bersama keluarga
sosok cantik Dewi Ratnasari


Source Article and Picture : www.kulinerwisata.com

Seputar Tak Mudah Jadi Seorang Reporter

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Tak Mudah Jadi Seorang Reporter