Kuliner : Gudeg Wijilan

- Rabu, Agustus 23, 2017

Kuliner : Gudeg Wijilan

 

Berburu Gudeg di Tempat Wijilan28/09/2006 10:43
Berbicara ihwal Jogja, tak akan pernah lepas dari makanan manis berbahan dasar nangka muda ini. Bagi para pencinta gudeg, maka jalan Wijilan yng terdapat atau terletak di sebelah timur alun-alun utara pastilah akrab di indera pendengaran. Di sini berjejer sekitar 10 pedagang gudeg kering yang dengannya interior bersaing. Padahal dulu, sebelum menjadi pusat gudeg, cuma terdapat sekitar 5 pedagang gudeg yang dengannya interior simpel.Warung-warung gudeg yng mampu disebut pelopor berjualan di daerah ini merupakan gudeg Bu Slamet serta gudeg Yu Djum. Keduanya sudah mulai membuka bisnis gudeg sejak tahun 1946, cuma berjarak satu tahun dari proklamasi RI. Pendapat dari ibu Suharto, putri ketiga pemilik warung makan gudeg Bu Slamet ini, pada biasanya bisnis gudeg yng terdapat di daerah Wijilan adalah warisan turun temurun.Bertahan dari tahun 1946 bukanlah hal yng gampang. Karenanya, tidak heran bila era ini warung-warung gudeg yang telah di sebutkan lebih terdengar dari warung gudeg lain-lainnya. Beliau menyatakan bahwasanya telah beberapa kali warung makannya dikunjungi oleh artis ibu kota, semisal Yana Julio serta tim Pemburu Hantu.Simak Jalan Wijilan dewasa ini, suasana khas jogja tempo dulu masih lumayan terasa. Selain tetap tak ada bangunan bertingkat, jalan utamanya pun belum mengalami pelebaran jalan. Akan tetapi, lantaran dijadikan menjdai satu dari sekian banyaknya daerah kunjungan wisata, Wijilan saat ini nampak tersusun lebih rapi serta bersih demi kenyamanan para wisatawan. Yng pula berganti mungkin dari kuantitas penggunaan sepeda kayuh ataupun onthel menjdai sarana transportasi yng kini sudah tergantikan yang dengannya sepeda motor.Memilih daerah ini menjdai tempat bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengisi perut rasanya memanglah pilihan yng tepat. Selain berada di pusat kota Jogja, Jalan Wijilan pula tak terlampau padat lalu lintasnya. Tak tidak sedikit pengendara motor ataupun kendaraan beroda empat yng memilih jalan ini menjdai jalur utama, mungkin lantaran jalan yng salah satunya kecil. Karenanya para pengunjung mampu menikmati makanannya tanpa tidak sedikit menghirup polusi dari asap kendaraan bermotor. Bukan cuma bagi atau bisa juga dikatakan untuk makan siang maupun malam, para pengunjung pula mampu sarapan di daerah ini. Warung-warung gudeg di Jalan Wijilan kebanykan sudah buuka mulai pukul enam pagi serta tutup pada pukul sembilan malam.Menjelang musim liburan sekolah ataupun mendekati lebaran semisal era ini Jalan Wijilan umumnya dipenuhi oleh pengunjung dari luar kota, baik bagi atau bisa juga dikatakan untuk membeli oleh-oleh maupun sekedar bagi atau bisa juga dikatakan untuk santap siang. Berbeda yang dengannya gudeg basah, gudeg kering bisa atau mampu bertahan selama dua hari, oleh lantaran itu gudeg wijilan seringkali dijadikan pengganti bekal makan bagi atau bisa juga dikatakan untuk banyak sekali perjalanan. Mengenai harga, gudeg Wijilan pun relatif terjangkau, bergantung wadah yng dipakai serta lauk pauk yng dikehendaki.
Bagi atau bisa juga dikatakan untuk satu kardus kecil gudeg telor bisa diperoleh yang dengannya harga Rp 5.000,- saja, sedangkan satu besek gudeg berkisar antara Rp 25.000,- sampai-sampai Rp 30.000,-, serta satu kendhil penuh gudeg serta lauk pauk, bisa diperoleh yang dengannya harga mulai Rp 50.000,-.Menjdai rujukan, penulis merekomendasikan bagi atau bisa juga dikatakan untuk memarkir kendaraan beroda empat ataupun kendaraan pribadi lain di daerah sekitar Malioboro, serta mempergunakan transportasi daerah semisal becak ataupun andong bagi atau bisa juga dikatakan untuk hingga di tujuan. Selain mengurangi polusi serta menghemat bensin, Kamu pun tak akan turut andil membuat jalan Wijilan yng sempit menjadi macet lantaran banyaknya pengunjung yng memarkir kendaraan pribadinya di sepanjang badan jalan. Keuntungan lain, Kamu akan merasakan santainya Jogja yng tak mungkin mampu didapatkan di tempat lain.
sumber : http://www.trulyjogja.com/index.php?action=news.detail&cat_id=1&news_id=789

Source Article and Picture : www.kulinerwisata.com

Seputar Kuliner : Gudeg Wijilan

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Kuliner : Gudeg Wijilan