Studi Ekskursi Sosialisai Travel Heritage 2015

- Senin, Februari 20, 2017

Studi Ekskursi Sosialisai Travel Heritage 2015

 

Kendaraan beroda empat 3 siap berangkat. Yuukkkkkk

Melanjutkan cerita saya yng kemarin ya friends.......Saatnya jalan-jalan yuuukkk
Pukul 14.00 kami diminta kumpul di Lobby Hotel Cavinton bagi atau bisa juga dikatakan untuk pengambilan Snack lalu menuju kendaraan beroda empat masing-masing sesuai yng ditentukan. Di artikel ini saya mendapatkan bagian Bus no 3, Wawan Bus no 2, Apri Bus no 4, Arief serta Jeanot Bus no 5 lantaran orang-orang datang bersamaan. Hingga Bus sebenarnya saya salah satunya yng pertama lho. hehehe. Duduk sambil ngobrol di depan kendaraan beroda empat yang dengannya peserta lain-lainnya lantaran Peserta dari aneka macam latarbelakang lho, ada beberapa daerah yng hadir dari Jakarta, Banten, Jawa Timur, NTB, NTT, Lampung,DIY, Gunung Kidul, Kota Yogyakarta, Sleman, Kulon Progo, Bantul, BNPB Yogyakarta. Tidak cuma dari Dinas dari aneka macam daerah namun ada pula dari Mahasiswa Arkeologi UGM, Mahasiswa Pariwisata UGM, Jogja TV, Jogja Heritage Society, Gudeg.Net, Museum Sonobudoyo, Taman Budaya, Koran Merapi serta tentunya Perwakilan dari Blogger Jogja.
Pintu Masuk Kantor Bupati Juru Kunci Makam Raja-Raja Puroloyo Imogiri

Disambut oleh KRT Hastononingrat Bupati Makam Raja-Raja Imogiri

Pejalanan dimulai pukul 14.45 yang dengannya iring-iringan 8 Kendaraan beroda empat Elf serta lansung menuju ke Kantor Bupati Juru Kunci Makam Raja-Raja Puroloyo Imogiri. Kantor Bupati Juru Kunci Makan Raja-Raja Puroloyo Imogiri ini melindungi 2 Makan yakni Makan Raja-Raja Imogiri serta Makam Raja-Raja Mataran di Kotagede bagi atau bisa juga dikatakan untuk Wilayah Kasultanan Yogyakarta. Kantor Bupati Makam Raja-Raja Puroloyo ini terdapat atau terletak di 400 meter sebelah kiri jalan sesudah lapangan Imogiri. Sesampai kami disana disambut oleh Kanjeng Raden Tumenggung Hastononingrat ataupun biasa disebut Kanjeng Hastono beliau merupakan Bupati Juru Kunci beserta para staff nya. Di Kantor Bupati Juru Kunci sendiri terdapat rumah tinggal bagi atau bisa juga dikatakan untuk Bupati namun dikarenakan Gempa 2006 yng terlaksana di Yogyakarta seluruh gedung yng ada hancur salah satunya Pendopo yng kami genakan bagi atau bisa juga dikatakan untuk berkumpul, tidak cuma rmah tinggal namun ada pula kantor bagi atau bisa juga dikatakan untuk Kerja Bupati serta Istimewanya merupakan di Kompleks ni terdapat 7 Sumur yng Suka dipakai oleh masyarakat Yogyakarta era akan melakukan siraman menjelang pernikahan yang dengannya syarat 7 Mata Air. Sesudah kami diterima yang dengannya baik serta disambut kami tidak sedikit diceritakan perihal kisah apa saja yng berada di Kantor Bupati Juru Kunci, sesudah seluruh selesai kami bergegas menuju me bus masing-masing bagi atau bisa juga dikatakan untuk melanjutkan perjalanan.
Foto di Pintu Masuk Makam Sultan Agung

Kami melanjutkan perjalanan yng tak jauh yakni langsung berkunjung ke Makam Imogiri, kami ini kami melalui Pintu Solo lantaran sesudah pertama masuk kami melewati Makam Raja-Raja Solo. Sesampai disana kami pula masih ditemani oleh Kanjeng Raden Tumenggung Hastononingrat, kami diajak bagi atau bisa juga dikatakan untuk naik serta berdoa langsung di Makan Sultan Agung yng berada diatas. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk masuk ke Makam Sultan Agung Perlu mempergunakan baju yng telah disediakan, bagi wanita mempergunakan jarik serta diberi kemben bagi atau bisa juga dikatakan untuk laki-laki mempergunakan semisal surjan serta mempergunakan kain jarik bagi atau bisa juga dikatakan untuk bagian bawah. Tak seluruh orang yng ikut mau masuk lebih-lebih wanita yng berjilbab dikarenakan Perlu melepas jilbabnya. Sesampai kami diatas kami diajak berdoa oleh juru kunci yng bertugas di sekitar makam Sultan Agung, sesudah bedoa bersama-sama kami diajak masuk satu persatu ke dalam makam bagi atau bisa juga dikatakan untuk berdoa secara pribadi memohon restu, sesudah doa pribadi kami diminta bagi atau bisa juga dikatakan untuk bergeser ke sebelah kiri makam Sultan Agung. Disebelah kiri Makam Sultan Agung kami diminta bagi atau bisa juga dikatakan untuk mencium tanah yng baunya Amat wangi sebanyk 3x hirup serta mendadak saya merasakan segar dalam tubuh saya, saya galau mengapa mampu ada aroma wangi di sebelah makam namun ini dia keajaiban Tuhan yng kita tak tahu ya. Sesudah berdoa di samping makam serta menghirup aroma tanah yng wangi kami keluar satu-persatu serta berdoa kembali di Makam Istri Sutan Agung yng terdapat atau terletak di samping Makam Sultan Agung. Sesudah kami berdoa kamiduduk sejenak sambil menungg teman-teman yng antri bagi atau bisa juga dikatakan untuk berdoa, usai seluruh selesai berdoa kami turun bagi atau bisa juga dikatakan untuk berubah baju. Sesudah kami ubah kembali mempergunakan baju, kami diberi minuman yng Amat segar asli dari daerah Imogiri yakni Wedang Uwuh. Wedang Uwuh yng pengertiannya wedang minuman serta uwuh yakni sampah, mengapa disebut miuman sampah lantaran wedang uwuh campuran dari aneka macam daun-daun serta rempah-rempah asli Indonesi, minuman ini bila diminum terasa Amat segar serta Anget lantaran ada jahe di dalamnya. Tidak terasa telah hampir gelap kami menikmati minuman di Makam Raja-Raja Imogiri, kami langsung bergegas bagi atau bisa juga dikatakan untuk masuk ke dalam Bus kembali bagi atau bisa juga dikatakan untuk melanjutkan perjalanan.
Selfi Peserta Sosialisasi Travel Hertige bersama KRT Hastnoningrat

Kami KBJ Selfi di depan Pintu Masuk Makam Raja-Raja Kasunanan SUrajkarta

Malam Menjelang serta kami bergegas melanjutkan perjalanan

Usai kami dari Makam Raja-Raja Imogiri kami melanjutkan perjalanan ke Sekar Kedaton Resto, Rumah Makan ini terdapat atau terletak di Jlan Tega Gendu no 28 Kotagede. Hingga Rumah Makan Sekar Kedaton kami diberi waktu bagi atau bisa juga dikatakan untuk santai sejenak sambil menunggu teman-teman yng menjalankan Sholat Maghrib. Sesudah beberapa era serta Bapak Kepala Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta hadir acara malma ini dimulai yang dengannya makan malam bersama sampai-sampai pukul 19.45 diiringi lagu keroncong dari kelompok Desa Wisata Tegal Gendhu yng Amat merdu serta Indah, makin membaut kami dibuai oleh suasana tempoe dulu. Sesudah kami selesai menikmati makan malam, acara inti malam ini pun dimulai yang dengannya Sambtan dari Bapak Kepala Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta Bapak Drs. Umar Priyono, M.Pd. dilanjutkan penutupan secara sah oleh Bapak Umar bahwasanya acara Sosialisasi Travel Heritage ditutup. Selanjutnya sesudah penutupan acara Travel Heritage dilanjutkan Deklarasi Travel Heritage Indonesia yng diikuti oleh perwakilan MPU dari daerah di Indonesia. Yang dengannya ditutupnya acara ini oleh Bapak Umar usai telah rangkaian kegiatan kami hari ini. Mudah-mudahan yang dengannya Sosialisasi ini Travel Heritage di Indonesia semain baik serta terus di awasi kelestariannya demi Indonesia lebih baik.
Duduk bersama yang dengannya kesibukan masing-masing

Iringan Keroncong dari Desa Wisata Tegal Gendhu

Bapak Kepala Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta
Bapak Drs. Umar Priyono, M.Pd.

Deklarasi Travel Heritage



Source Article and Picture : www.kulinerwisata.com

Seputar Studi Ekskursi Sosialisai Travel Heritage 2015

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Studi Ekskursi Sosialisai Travel Heritage 2015