Cantiknya Desa Batioh dengan Pantai & Hutan Kera Nepa

- Selasa, Januari 17, 2017

Cantiknya Desa Batioh dengan Pantai & Hutan Kera Nepa

 
Jembatan Suramadu dari bawah
Mulai gatel pantat kalau udah lama gak pergi trip kemana pun, selalu ngimpi pengen banget coba explore ke Madura secara selama ini belum pernah explore Madura. Dua kali ke Madura selama ini cuma habis nyebrang makan trus balik lagi ke Surabaya, belum pernah tau apa-apa mengenai Madura. Doa terkabul mendadak saya mampu ikut explore Pulau Madura bersama beberapa teman-teman blogger dari luar kota
Hingga di Madura langsung kumpul di Kantor BPWS. Sambil menunggu teman-teman yng lain saya membersihkan badan yang dengannya mandi. Pagi ini teman-teman blogger Plat-M menyediakan nasi khas Bangkalan yakni Nasi Serpang, suguhan nasi yang dengannya isi ikan tongkol, kerang manis, telur asin, peyek kacang, dll paduan nikmat banget istimewaahhhh. Sambil menikmati Nasi Serpang ini saya serta teman-teman pula ngobrol santai malah terkadang saling melempar ejekan santai. Perjalanan saya mulai tadi malam subuh dari jogja jam 1.30 jadi sesudah makan memutuskan bagi atau bisa juga dikatakan untuk mandi serta gegoleran dia area yng telah disediakan oleh panitia teman-teman Plat-M.
Sahabat-teman kumpul beberapa orang mengikuti acara pembukaan bersama BPWS, sisanya berupaya ke bawah jembatan suramadu bagi atau bisa juga dikatakan untuk melihat cantiknya jembatan Suramadu dari bawah. Di artikel ini selat madura sedang posisi surut, terlihat di pinggir selat ada kapal yng berdiri di pasir lantaran tak ada air. Pemandangan selat Madura cantik sekali yang dengannya kapal plus ada tidak banyak kabut menyelimuti antara selat serta jembatan suramadu.
Pembukaan telah selesai serta siap berangkat mulai memijakkan kaki di Pulau Madura yang dengannya melihat jembatan suramadu yng cantik serta megah, kalau malam hari lewat sini bakal lebih cantik lantaran nyala lampu jembatan yng indah. Habis melintasi jembatan diajak menepi melihat lahan yng akan segera dibangun rest area, rest area ini terdapat atau terletak di kiri jalan sesudah jembatan suramadu arah dari surabaya ke madura. Rest area ini bakal menjadi tempat yng Amat besar yang dengannya kelengkapan yng super lengkap.Top of Form Pasti rest area ini bakal jadi tempat super nyaman bagi atau bisa juga dikatakan untuk santai sejenak sesudah masuk Madura ataupun era akan meninggalkan pulau Madura.
Rest Area serta KKM Klampis
Perjalanan berlanjut di artikel ini mengunjungi area yng akan segera dibangun pelabukan Internasional di Pulau Madura tepatnya di Kecamatan Klampis Bangkalan Madura. Era ini masih adalah tanah lapang yang dengannya area yng Amat luas. Area ini tidak kalah baiknya yang dengannya rest area di seputaran Suramadu. BPWS pula sedang dalam proses perencanaan membangun Tempat Khusus Madura (KKM) yng direncanakan menjdai daerah industri serta pergudangan pendukung pengembangan peti kemas di Tanjung Bulu Pandan. Di daerah KKM akan dikembangkan daerah permukiman padat, sedang maupun rendah, pergudangan, industri, fasilitas umum, serta perkantoran. Di dalamnya pula akan ada jaringan perhubungan semisal arteri, jalan kolektor serta jalan lokal. Nah kebayang khan bakal jadi apa daerah disini, pasti akan megah yang dengannya hiruk pekuk ke hidup-an industri yng akan berkembang.
Perjalanan berlanjut ke Hutan Kera Nepa, apa ya kira-kira? Secara sebelum berangkat malas browsing cuma berpikir pasti sebuah hutan yang dengannya tidak sedikit kera (ngawur kayaknya hihi). Perjalanan ke Hutan Kera Nepa sejauh 1jam lumayan mampu bobox cantik sebentar khan semalam di perjalanan gak mampu tidur. Namun seluruh gagal maklum namanya blogger kalau ketemu gak ada matinya selalu ada aja yng di lakukan, bis yng disediakan bagi atau bisa juga dikatakan untuk teman-teman dilengkapi karaoke alhasil seluruh gagal tidur serta sibuk asyik bernyanyi lagu yng ada. Blogger itu ajib banget sebenarnya suaranya bagus-bagus walau ada yng tidak bagus pula, pokoknya PD abiizzz serta bikin seru ceriaaaaaaaaa hahahahahaha
Pantai Nepa Desa Batioh
Perjalanan panjang tidak berasa lama kalau kaya gini, selalu ada saja yng menjadi bahan tertawa bersama. Telah masuk ke Desa Batioh Sampang, lantaran ada bahan bangunan yng menutupi jalan akhirnya saya serta teman-teman berjalan menuju Homestay. Cukup meletakkan tas serta perkakas kami jalan ke Hutan Kera Nepa. Baruuu tauuuuu Hutan Kera Nepa yng terdapat atau terletak di desa Batioh ini terdapat atau terletak di pinggir laut persis, jadi jalan ke Hutan Kera Nepa lewat pinggir pantai asyik bangettttt sambil tertawa santai di pinggir pantai (Me Time Bangeeetttt)
Pantai Nepa ini mempunyai teksture pasir yng putih bersih serta tak tidak sedikit gelombang laut semisal pantai yng Suka saya termui di Jogja. Pantai nepa terkesan tenang lantaran tak tidak sedikit angin serta ombak, ombak yng Amat khas yang dengannya pantai ini tak ada. Namun tak mengurangi santai di pinggir pantai bersama teman-teman, sambil menunggu yng lain saya berjalan menyusur Pantai Nepa bagi atau bisa juga dikatakan untuk ke Hutan Kera Nepa. Jaraknya tak jauh dari homestay cuma sekitar 200m saja.
Hutan Kera Nepa
Hutan Kera Nepa adalah sebuah hutan mangrove yang dengannya penghuni kera yng lumayan tidak sedikit. Hutan Kera Nepa ini Amat menarik lantaran kera yng ada disini Amat jinak kepada pengunjung, namun kalau bawa makanan hati-hati mampu diminta ya. Orang-orang Amat santai duduk, dia senang mendekat andai diberikan makanan berupa kacang, jagung, dll. Hal yng menarik dari Hutan Kera Nepa yakni ada dua kelompok kera, sebagian di selatan serta sebagian lain di utara. Bagian tengah hutan ada sebuah kayu yng dianggap menjdai tugu bagi atau bisa juga dikatakan untuk membagi antara kedua area kera, masing-masing kera tak berani melewati batas ini. Andai ada yng melewati orang-orang akan mati dibunuh oleh kelompok lain-lainnya, jadi orang-orang mempunyai lahan masing-masing. Eeeh namun kera pula ada rasa sosial lho, andai ada yng sakit orang-orang mampu saling membantu antar kelompok serta sesudah baik akan langsung kembali ke masing-masing kelompok (unik banget ya)
Hutan Kera Nepa bagian dalam ada sebuah pohon besar yng dipercaya menjdai makam Raden Segoro (yng dimakamkan di tengah hutan yang dengannya penanda / nisan berupa kayu pohon), Raden Segoro tak memiliki ahli waris maka sebelum meninggal dia menunjuk seorang pemimpin bagi atau bisa juga dikatakan untuk menggantikannya. Terasa tak puas yang dengannya pemimpin yng baru maka kedua kelompok bertikai, Raden Praseno bersedih melihat hal ini serta akhirnya beliau membagi wilayah yang telah di sebutkan menjadi dua bagian. Dasar sifat manuasia yng selalu tidak lebih puas yang dengannya apa yng didapatkannya orang-orang masih Suka bertikai antara kelompok satu yang dengannya yng lainya serta pada akhirnya membuat dewata marah serta mengutuk orang-orang menjadi monyet serta memberikan penanda diantara batas wilayah yang telah di sebutkan yang dengannya patok kayu (pohon) serta barang siapa melanggar batas kayu yang telah di sebutkan akan mendapatkan kutukan bertubi tubi kecuali yng melanggar bagi atau bisa juga dikatakan untuk saling memberikan pertolongan serta pengobatan (kera yng sakit serta akan melahirkan).
Kisah mengenai Hutan Kera Nepa ini sanat dipercaya oleh masyarakat sekitar. Malah kadang tidak sedikit orang berdatangan ke Hutan Kera Nepa bagi atau bisa juga dikatakan untuk melakukan ritual khusus di Makam Raden Segoro yng berupa pohon besar itu. Era saya mengunjungi Hutan Kera Nepa tidak sedikit pohon tumbang lantaran hari sebelumnya ada angin besar Bottom of Formdan hujan disini. Pohon tumbang memicu ada beberapa kursi tempat santai serta pendopo rusak. Owh ya uniknya Kera di Hutan Kera Nepa ini Suka tak menampakkan diri disaat ada orang datang, namun kemarin bahkan tidak sedikit kera yng menyambut kami di pintu depan. Malah era masuk ada gerombolan kera berlari dari dalam kearah kami. Era kera tak muncul ada mantra tertentu yng mampu memanggil orang-orang bagi atau bisa juga dikatakan untuk menampakkan diri, sayang Perlu Juru Kunci yng memanggil (kalau saya bahkan makin menghilang orang-orang hahaha)
Ombak tipis di Pantai Nepa menyembur kearah saya mengajak bagi atau bisa juga dikatakan untuk bermain-main, sayang di artikel ini cuma mampu bermain yang dengannya pasirnya dulu. Pantai serta Hutan yng menjadi satu menjadi daya tarik tersendiri di Desa Batioh. Jauhnya jarak jadi pusat kota terbayar lunas melihat indahnya Pantai Nepa serta keunikan yng ditemui di Hutan Kera Nepa.
Cantiknya Alamku, Cantiknya Indonesiaku!
Kami di Pantai Nepa bersama Polisi Polres Sampang


Source Article and Picture : www.kulinerwisata.com

Seputar Cantiknya Desa Batioh dengan Pantai & Hutan Kera Nepa

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Cantiknya Desa Batioh dengan Pantai & Hutan Kera Nepa