Wisata : Malioboro

- Minggu, Juni 18, 2017

Wisata : Malioboro

 

Jalan Malioboro merupakan nama satu dari sekian banyaknya jalan dari tiga jalan di Kota Yogyakarta yng membentang dari Tugu Yogyakarta sampai-sampai ke perempatan Kantor Pos Yogyakarta. Secara keseluruhan terdiri dari Jalan Pangeran Mangkubumi, Jalan Malioboro serta Jalan Jend. A. Yani. Jalan ini adalah poros Garis Imajiner Kraton Yogyakarta. Terdapat beberapa obyek bersejarah di daerah tiga jalan ini antara lain Tugu Yogyakarta, Stasiun Tugu, Gedung Agung, Pasar Bringharjo, benteng Vredeburg serta Monumen serangan Oemoem 1 Maret.
Jalan Malioboro Amat terkenal yang dengannya para pedagang kaki lima yng menjajakan kerajinan khas jogja serta warung-warung lesehan di malam hari yng menjual makanan gudeg khas jogja dan terkenal menjdai tempat berkumpulnya para seniman yng Suka mengekpresikan kemampuan orang-orang semisal bermain musik, melukis, hapening art, pantomim serta lain-lain disepanjang jalan ini.
Jalan Malioboro sudah membentuk sebuah daerah tempat berkumpulnya banyak sekali komunitas. Dari sekian tidak sedikit komunitas yng ada, cuma komunitas pedagang yng terus eksis sampai-sampai kini. Komunitas-komunitas yng lain, yng dulu mempergunakan serta memanfaatkan daerah ini, semisal komunitas budayawan serta seniman akhirnya cuma kebagian ruang sempit, tergusur aktivitas perdagangan yng makin lama makin menguasai ruang di Malioboro.
Jalan yang telah di sebutkan dibangun sejak Raja Ngayogyakarta Hadiningrat Sri Sultan Hamengku Buwono I, dilengkapi sarana perdagangan berupa pasar tradisional semenjak tahun 1758. Pasar yng dulunya berupa daerah yng tidak sedikit tumbuh pohon beringin akhirnya diberi nama Pasar Bringharjo. Tempat perdagangan yang telah di sebutkan terus berkembang serta sesudah berlalu 248 tahun, akitvitas perdagangan meluas sampai-sampai menguasai seluruh daerah Malioboro.
Malioboro diambil dari bahasa sansekerta yng berguna karangan bunga. Dulu, jalan yng persis membujur ke arah pintu gerbang Keraton Ngayogyakarta selalu dipenuhi karangan bunga andai Keraton menggelar perhelatan. Lantaran itu jalan yang telah di sebutkan diberi nama Malioboro (karangan bunga). Malioboro menjadi saksi bisu beragam peristiwa penting yng akhirnya tidak sedikit mewarnai perjalanan panjang bangsa Indonesia. Hengkangnya tentara kerjaan Belanda dari Bumi Pertiwi secara simbolik di lakukan di Jalan Malioboro serta ada prasastinya yng bisa dilihat hingga saat ini. Di kanan kiri Jalan Malioboro terdapat tidak sedikit bangunan bersejarah, diantaranya Benteng Vredeburg serta Gedung Agung. Pernah menjadi tempat bersarang komunitas seniman serta budayawan besar.
Malioboro memanglah eksotik. Keeksotikan yang telah di sebutkan tetap berpendar sampai-sampai era ini. Ikon Kota Yogyakarta menyediakan aneka jenis cinderamata khas Jogja. Perburuan cinderamata sambil berjalan kaki di bahu jalan tempat mangkalnya ratusan pedagang kaki lima menghadirkan suasana nan romantis. Seluruh ada disini, mulai dari produk kerajinan lokal semisal batik, hiasan rotan, wayang kulit, kerajinan bambu (gantungan kunci, lampu hias dan juga lain-lainya) pula blangkon (topi khas Jawa/Jogja) dan barang-barang perak, sampai-sampai pedagang yng menjual pernak pernik umum yng tidak sedikit ditemui di tempat perdagangan lain.
Bila telah cukup puas menyusuri Malioboro, lesehan Malioboro yng mulai buka menjelang petang bisa dimanfaatkan melepas lelah sambil menikmati makanan khas Jogja Gudeg. Bagi yng ingin memanjakan mulut yang dengannya menu lain, pula ada burung dara goreng/bakar, pecel lele, sea food, masakan Padang serta aneka makan khas lain-lainnya. Sambil menikmati makanan, pengamen jalanan akan menghibur yang dengannya lagu-lagu hits ataupun tembang kenangan.
Tidak sedikit tips bagi atau bisa juga dikatakan untuk mencapai Malioboro, para wisatawan bisa naik bus; bus kota (mempergunakan jalur 4) serta bus Transjogja (trayek 3A serta 3B). Seluruh jenis bus ini bisa ditemui di Terminal Pusat Giwangan ataupun halte-halte bus yng ada di seputar Jogja. Tarif bus kota era ini Rp 2.000, sedangkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk bus Trans Jogja sebesar Rp 3.000.Sumber : http://wisatakuliner.com/masakan/tempat-wisata/item/malioboro.html?category_id=115

Source Article and Picture : www.kulinerwisata.com

Seputar Wisata : Malioboro

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Wisata : Malioboro