Wisata : Monumen Jogja Kembali ( MONJALI)
Wisata : Monumen Jogja Kembali ( MONJALI) | Referensi terbaru di 2017 via web Wisata Kuliner Di Daerah. Rekomendasi konten lengkap terbaik. - Wisata Kuliner Di Daerah. Artikel ini di beri judul Wisata : Monumen Jogja Kembali ( MONJALI). Konten ini untuk anda pembaca setia https://wisatakulinerdidaerah.blogspot.com/. Bagikan juga postingan Wisata : Monumen Jogja Kembali ( MONJALI) terbaru ini ke media kalian. Supaya blog seputar Wisata Kuliner Di Daerah dan website terkait serta kamu mendapat manfaat dari info ulasan Wisata Kuliner Di Daerah di 2017 ini. Langsung saja baca dan simak mengenai Wisata : Monumen Jogja Kembali ( MONJALI) di bawah ini dari situs web Wisata Kuliner Di Daerah.
Bunyi sirene ciri istirahat dibunyikan dari pos pertahanan Belanda. Di bawah komando Letkol Soeharto, Comandan Brigade 10 daerah Wehrkreise III, mulai menggempur pertahanan Belanda sesudah mendapatkan persetujuan dari Sri Sultan Hamengku Buwono IX selaku penggagas serangan. Pasukan Belanda yng satu bulan semenjak Serangan Militer Belanda II bulan Desember 1948 disebar pada pos-pos kecil, terpencar serta melemah. Selama enam jam Tentara Nasional Indonesia (TNI) sukses menduduki Kota Yogyakarta, sesudah memaksakan mundur pasukan Belanda. Tepat pukul 12.00 siang, sesuai yang dengannya rencana, seluruh pasukan TNI menarik diri dari pusat kota disaat bantuan Belanda datang. Sebuah kekalahan telak bagi pihak Belanda.
Pertempuran yng dikenal yang dengannya Serangan Umum 1 Maret ini dia yng menjadi awal pembuktian pada dunia internasional bahwasanya TNI masih memiliki kekuatan bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengadakan perlawanan dan menyatakan bahwasanya Republik Indonesia masih ada. Hal ini terpicu sesudah Pemerintah Belanda yng sudah menangkap serta mengasingkan Bung Karno serta Bung Hatta ke Sumatera, memunculkan propaganda yang dengannya menyatakan Republik Indonesia telah tak ada.
Informasi perlawanan selama enam jam ini lantas dikabarkan ke Wonosari, diteruskan ke Bukit Tinggi, lalu Birma, New Delhi (India), serta berakhir di kantor pusat PBB New York. Dari kabar ini, PBB yng menganggap Indonesia sudah merdeka memaksakan mengadakan Komisi Tiga Negara (KTN). Dalam pertemuan yng berlangsung di Hotel Des Indes Jakarta pada tanggal 14 April 1949 ini, wakil Indonesia yng dipimpin Moh. Roem serta wakil Belanda yng dipimpin Van Royen, menghasilkan sebuah perjanjian yng ditanda tangani pada tanggal 7 Mei 1949. perjanjian ini lantas disebut yang dengannya perjanjian Roem Royen (Roem Royen Statement). Dalam perjanjian ini Belanda dipaksa bagi atau bisa juga dikatakan untuk menarik pasukannya dari Indonesia, dan memulangkan Presiden serta Wakil Presiden, Soekarno-Hatta ke Jogja. Sampai-sampai akhirnya pada tanggal 27 Desember 1949 secara resmi Belanda menyerahkan kedaulatan kepada Republik Indonesia.
Makna Yng Tersirat serta Tersurat Dalam Tetengger Sejarah
Bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengenang peristiwa sejarah perjuangan bangsa, pada tanggal 29 Juni 1985 dibangun Monumen Yogya Kembali (Monjali). Peletakkan batu pertama monumen setinggi 31,8 meter di lakukan oleh HB IX sesudah melakukan upacara tradisional penanaman kepala kerbau. Empat tahun lantas, tepatnya pada tanggal 6 Juli 1989, bangunan ini selesai dibangun. Pembukaannya diresmikan oleh Presiden Suharto yang dengannya penandatanganan Prasasti.
Monumen yng terdapat atau terletak di Dusun Jongkang, Kelurahan Sariharjo, Kecamatan Ngaglik, Kapubaten Sleman ini berbentuk gunung, yng menjadi perlambang kesuburan pula memiliki makna melestarikan budaya nenek moyang pra sejarah. Peletakan bangunanpun mengikuti budaya Jogja, terdapat atau terletak pada sumbu imajiner yng menghubungkan Merapi, Tugu, Kraton, Panggung Krapyak serta Parang Tritis. " Poros Makro Kosmos ataupun Sumbu Besar Ke hidup-an" begitu pendapat dari Pak Gunadi pada YogYES. Titik imajiner pada bangunan yng berdiri di atas tanah seluas 5,6 hektar ini mampu dilihat pada lantai tiga, tepatnya pada tempat berdirinya tiang bendera.
Nama Monumen Yogya Kembali adalah perlambang berfungsinya kembali Pemerintahan Republik Indonesia serta menjdai tetengger sejarah ditarik mundurnya tentara Belanda dari Ibukota Yogyakarta pada tanggal 29 Juni 1949 serta kembalinya Presiden Soekarno, Wakil Presiden Mohammad Hatta serta petinggi lain-lainnya pada tanggal 6 Juli 1949 di Yogyakarta.
Replika Pesawat Sampai-sampai Ruang Hening
Memasuki area monumen yng terdapat atau terletak sekitar tiga kilometer dari pusat kota Jogja ini, pengunjung akan disambut yang dengannya replika Pesawat Cureng di dekat pintu timur dan replika Pesawat Guntai di dekat pintu barat. Menaiki podium di barat serta timur pengunjung mampu melihat dua senjata mesin beroda lengkap yang dengannya tempat duduknya, sebelum turun menuju pelataran depan kaki gunung Monumen. Di ujung selatan pelataran berdiri tegak sebuah dinding yng memuat 420 nama pejuang yng gugur antara 19 Desember 1948 sampai-sampai 29 Juni 1949 dan puisi Karawang Bekasi-nya Chairil Anwar bagi atau bisa juga dikatakan untuk pahlawan yng tak diketahui namanya.
Monumen dikelilingi oleh kolam (jagang) yng dibagi oleh empat jalan menuju bangunan utama. Jalan barat serta timur menghubungkan yang dengannya pintu masuk lantai satu yng terdiri dari empat ruang museum yng menyajikan sedikitnya 1.000 koleksi ihwal Satu Maret, perjuangan sebelum kemerdekaan sampai-sampai Kota Yogyakarta menjadi ibukota RI. Seragam Tentara Pelajar serta kursi tandu Panglima Besar Jenderal Sudirman yng masih tersimpan rapi di sana. Di samping itu, ada pula ruang Sidang Utama, yng letaknya di sebelah ruang museum I. Ruangan berbentuk lingkaran yang dengannya diameter sekitar 25 meter ini berfungsi menjdai ruang serbaguna, lantaran biasa disewakan bagi atau bisa juga dikatakan untuk keperluan seminar ataupun pesta pernikahan.
Sementara itu jalan utara serta selatan terhubung yang dengannya tangga menuju lantai dua pada dinding luar yng melingkari bangunan terukir 40 relief yng menggambarkan peristiwa perjuangan bangsa mulai dari 17 Agustus 1945 sampai-sampai 28 Desember 1949. sejumlah peristiwa sejarah semisal perjuangan fisik serta diplomasi sejak masa Proklamasi Kemerdekaan, kembalinya Presiden serta Wakil Persiden ke Yogyakarta sampai-sampai pembentukan Tentara Keamanan Rakyat tergambar di relief yang telah di sebutkan. Sedangkan di dalam bangunan, berisi 10 diorama melingkari bangunan yng menggambarkaan rekaan situasi era Belanda menyerang Maguwo pada tanggal 19 Desember 1948, SU Satu Maret, Perjanjian Roem Royen, sampai-sampai peringatan Proklamasi 17 Agustus 1949 di Gedung Agung Yogyakarta.
Lantai teratas adalah tempat hening berbentuk lingkaran, dilengkapi yang dengannya tiang bendera yng dipasangi bendera merah putih di tengah ruangan, relief gambar tangan yng menggambarkan perjuangan fisik pada dinding barat serta perjuangan diplomasi pada dinding timur. Ruangan bernama Garbha Graha itu berfungsi menjdai tempat mendoakan para pahlawan serta merenungi perjuangan orang-orang.
Selama ini perjuangan bangsa cuma mampu didengar melalui guru-guru sejarah di sekolah, ataupun cerita seorang kakek pada cucunya. Monumen Yogya Kembali memberikan gambaran yng lebih terang bagaimana kemerdekaan itu tercapai. Melihat aneka macam diorama, relief yng terukir ataupun koleksi pakaian sampai-sampai senjata yng pernah dipakai oleh para pejuang kemerdekaan. Satu tempat yng akan memuaskan segala keingin tahuan ihwal perjalanan Bangsa Indonesia mencapai maupun meraih kemerdekaan.
Monumen Yogya Kembali
Ring Road Utara, Yogyakarta
Phone: +62 274 868225.
Jadwal Kunjungan:
Selasa s/d Minggu: Pukul 08.00 s/d 16.00
Hari Senin: Tutup
Biaya Masuk: Dewasa Rp.5000, Wisatawan Asing Rp.7.500
Khusus bagi atau bisa juga dikatakan untuk rombongan (lebih dari 30 orang), tarif dipotong 10 %. Sedangkan anak TK memperoleh potongan tarif 50 % per anak.
Sumber : http://www.yogyes.com/id/yogyakarta-tourism-object/museum-and-monument/monjali/
Source Article and Picture :
www.kulinerwisata.com
Seputar Wisata : Monumen Jogja Kembali ( MONJALI)
Terima kasih telah membaca Wisata : Monumen Jogja Kembali ( MONJALI). Semoga pos dari situs web Wisata Kuliner Di Daerah berguna dan memberi manfaat. Baik untuk anda dan buat website
Wisata Kuliner Di Daerah. Silakan berbagi ulasan Wisata : Monumen Jogja Kembali ( MONJALI) tadi ke situs web media anda. Bagikan artikel dari Wisata Kuliner Di Daerah melalui media sosial yang ada di bawah. Dan kunjungi Daftar Isi Blog Wisata Kuliner Di Daerah untuk mendapat info lengkap terbaru 2017. Lalu baca pembahasan selain dari : Wisata : Monumen Jogja Kembali ( MONJALI) yang lebih terupdate lengkap dan free. Atau simak artikel gratis terkait dari situs web Wisata Kuliner Di Daerah di bawah. Demikan dan sekian tentang Wisata : Monumen Jogja Kembali ( MONJALI). Dan Assalamualaikum pembaca Wisata Kuliner Di Daerah.