Wisata : Candi Sambisari
Wisata : Candi Sambisari | Referensi terbaru di 2017 via web Wisata Kuliner Di Daerah. Rekomendasi konten lengkap terbaik. - Wisata Kuliner Di Daerah. Artikel ini di beri judul Wisata : Candi Sambisari. Konten ini untuk anda pembaca setia https://wisatakulinerdidaerah.blogspot.com/. Bagikan juga postingan Wisata : Candi Sambisari terbaru ini ke media kalian. Supaya blog seputar Wisata Kuliner Di Daerah dan website terkait serta kamu mendapat manfaat dari info ulasan Wisata Kuliner Di Daerah di 2017 ini. Langsung saja baca dan simak mengenai Wisata : Candi Sambisari di bawah ini dari situs web Wisata Kuliner Di Daerah.CANDI SAMBISARI terdapat atau terletak di desa Sambisari Kelurahan Purwomartani, lebih tidak lebih 12 km dari pusat Yogyakarta . Nama Sambisari merupakan nama sebuah daerah yang dengannya areal persawahan yng subur di Daerah Istimewa Yogayakarta dimana candi itu berada. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk mencapai lokasi candi yng terdapat atau terletak sekitar 12 km ke arah timur dari kota Yogyakarta di sebelah utara dari jalan utama antara Yogyakarta serta Solo, bisa ditempuh yang dengannya naik bus jurusan Yogya-Solo hingga kilometer 10 dimana terdapat papan penunjuk jalan menuju candi. Dari tepi jalan besar ini, perjalanan masih sekitar 2 km lagi yng bisa ditempuh yang dengannya naik alat transportasi lokasl, semisal ojek ataupun dokar/sado.Candi Sambisari diketemukan sekitar tahun 1966 takkala seorang petani yang dengannya tak sengaja sudah membenturkan cangkulnya pada puncak candi yng terbenam di tanah peladangannya. namun dia pernah sempet keheranan era cangkulnya menyentuh benda keras berupa batu-batu berukir yng diduga adalah bagian dari reruntuhan sebuah candi. Nama petani itu adalahKaryoinangun yng pertama kali menemukan kembali sebuah kompleks candi yng lantas diberi nama candi Sambisari sesuai nama daerah ditemukannya candi yang telah di sebutkan. Menindaklanjuti penemuan yang telah di sebutkan oleh pihak Balai Arkeologi Yogyakarta di lakukan penelitian serta penggalian. Dari hasil penggalian yang telah di sebutkan pada Juli 1966 diperoleh kepastian bahwasanya daerah yang telah di sebutkan terdapat sebuah situs candi serta dinyatakan menjdai daerah suaka budaya. Sesudah itu dimulailah proses penyusunan kembali reruntuhan kompleks candi yng runtuh lantaran goncangan serta terpendam dari material letusan gunung Merapi ini diperkirakan dari penelitian geologis terhadap material batuan serta tanah yng menimbun komplek candi. Tahun 1987 pemugaran serta melakukan rekontruksi ulang terhadap kompleks candi bisa diselesaikan yang dengannya posisi candi pada kedalaman 6,5 meter dari permukaan tanah sekitar ataupun Suka pula candi Sambisari disebut menjdai candi bawah tanah. Akan tetapi sebagian ahli arkeologi memperkirakan dulunya situs candi ada di atas permukaan tanah, semisal halnya candi-candi yng lain-lainnya.Didasari penelitian geologis terhadap batuan candi serta tanah yng sudah menimbunnya selama ini, candi setinggi 6 m ini sudah terbenam oleh material Gunung Merapi dalam letusan yng hebat pada tahun 1006. Candi Sambisari adalah candi Hindu dari abad ke-10 yng diperkirakan dibangun oleh seorang Raja dari dinasti Sanjaya, yang dengannya patung Shiwa menjdai mahaguru menepati bilik utamanya. Kompleks candi Sambisari berlokasi berdekatan yang dengannya bangunan candi yng lain misal Prambanan, Kalasan, Sari. Lokasi candi Sambisari berjarak sekitar 5 km dari kompleks candi Prambanan kearah barat ataupun sekitar 14 km dari pusat kota Yogyakarta ke arah timur. Candi Sambisari adalah candi Hindu beraliran Syiwaistis dari abad ke-X dari keluarga Syailendra ini berada di wilayah kabupaten Sleman propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Era penggalian kompleks candi Sambisari pula didapati benda-benda bersejarah lain-lainnya, misalnya perhiasan, tembikar, prasasti lempengan emas. Dari penemuan yang telah di sebutkan didapat perkiraan bahwasanya candi Sambisari dibangun tahun 812-838 M era pemerintahan Raja Rakai Garung dari Kerajaan Mataram Hindu (Mataram Kuno). Kondisi kompleks candi Sambisari Amat terawat serta bersih serta tidak sedikit wisatawan lokal, domestik ataupun mancanegara tidak sedikit berdatangan mengunjunginya serta menjadi satu paket kunjungan wisata budaya yang dengannya kompleks candi lain di sekitarnya khususnya candi Prambanan yng telah lebih terkenal.
Kompleks candi Sambisari era ini tampak yang dengannya empat buah bangunan candi yang dengannya terbatas oleh tembok mengelilinginya yang dengannya total luas 50 x 48m pada posisi di sekitar tanah yng sudah diadakan penggalian. Pada bangunan candi utama yng terbesar mempunyai ketinggian 7,5 meter serta berbentuk bujur sangkar yng berukuran 15,65 x 13,65m pada bagian bawah candinya, sedang badan candi berukuran 5 x5m. Diperkirakan kompleks candi tak cuma seluas itu namun mampu lebih luas andai diadakan penggalian lebih lanjut namun dikwatirkan tak bisa menyalurkan air bagi atau bisa juga dikatakan untuk dibuang lantaran posisinya lebih rendah daripada sungai yng ada di sebelah baratnya. Pintu masuk ke dalam kompleks candi Sambisari pada keempat sisi bujur sangkar yang dengannya menuruni tangga.Candi Sambisari berada di bawah permukaan tanah sedalam 6,5 meter. Padahal kenyataannya tinggi candi cuma 7,5 meter. Karenanya, andai dilihat dari samping, candi ini seakan muncul dari bawah tanah. Bagian bawah candi berbentuk bujur sangkar yang dengannya ukuran 13,65 m x 13,65 m. Sedangkan badan candi berukuran 5 m x 5 m. Candi ini diperkirakan dibangun pada abad ke IX - X M. Lantaran letusan Gunung Merapi di tahun 1006, daerah di sekeliling ini tertutup oleh bahan-bahan yng berasal dari gunung berapi.Pintu masuk candi menhadap ke arah barat. Tangga bagi atau bisa juga dikatakan untuk masuk dilengkapi yang dengannya sayap. Di ujung sayap tangga terdapat relief Makara yng disangga oleh dua belah tangan mahluk kate. Keunikan yng lain, candi ini tak mempunyai pilar penyangga. Menjadikan bagian dasarnya sekalian berfungsi menjdai pilar penyangga candi. Di bagian ini terdapat selasar yng mengelilingi badan candi, serta mempunyai 12 anak tangga. Pada bagian luar badan candi terdapat relung-relung bagi atau bisa juga dikatakan untuk menaruh patung. Yng masih ada kini merupakan patung Durga di sebelah utara, patung Ganesha di sisi timur, serta patung Agastya di bagian selatan. Dua relung lain yng ada di kanan serta kiri pintu, bagi atau bisa juga dikatakan untuk patung dewa penjaga pintu, yakni Mahakala serta Nadisywara. Sayang sekali kedua patung itu telah tak ada di tempatnya lagi. Sedangkan pada bilik di dalam badan candi terdapat patung Yoni serta Lingga berukuran besar.Selain candi induk yang telah di sebutkan, di depan candi ada 3 buah candi perwara ataupun candi pendamping. Ukuran dasarnya 4,8 m x 4,8 m, yang dengannya tinggi 5 meter. Akan tetapi candi-candi perwara itu belum dipugar sempurna. Sedangkan di seputar candi terdapat pagar tembok batu putih berukuran 50 m x 48 m. Era ini saluran pembuangan air sudah selesai dibangun, menjadikan selama musim hujan candi tak terbenam air.Disaat diadakan penggalian candi Hindu Syiwaistis ini, didapati pula benda-benda bersejarah. Di antaranya beberapa tembikar, perhiasan, cermin logam dan prasasti lempengan emas. Dari situ diperoleh prakiraan, bahwasanya Candi Sambisari dibangun tahun 812-838 M, sewaktu Kerajaan Mataram Hindu ataupun Mataram Kuno diperintah Raja Rakai Garung dari Dinasti Syailendra. Pada candi utama pintu masuk menghadap ke barat serta terdapat tangga yang dengannya bentuk sayap sisi kanan-kirinya, pada ujung tangga terdepan terdapat hiasan relief Makara disangga oleh dua belah tangan mahluk kate. Berbeda yang dengannya candi lain-lainnya, candi ini tak terdapat pondasi ataupun pilar penyangga candi menjadikan bagian dasar candi pula adalah pilar penyangga candi. Pada bilik terdapat patung Syiwa Mahaguru serta pula patung Lingga-Yoni dalam ukuran besar. Patung-patung yng ditempatkan di bagian luar badan candi terdapat relung-relung, patung yng masih ada yakni patung Durga di sisi utara, Agastya di sisi selatan serta Ganesha di sisi timur. Sedang diperkirakan ada dua patung penjaga pintu Mahakala serta Nadisywara di kanan-kiri pintu yng era ini tak ada. Sedang 3 candi kecil lain-lainnya ada di depan candi induk, yakni candi perwara ataupun pendamping yng berukuran 4,8 x 4,8 m pada sisi dasarnya yang dengannya tinggi 5 m. Pada era ini candi pendamping ini belum direkonstruksi ulang secara sempurna. Jalan menuju ke lokasi kompleks candi bisa dilalui oleh segala jenis kendaraan, akan tetapi belum ada kendaraan umum yng melewati tempat ini menjadikan ditempuh yang dengannya ojek ataupun dokar/delman sekitar 2 km dari tepi jalan Yogya-Solo. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk mencapai lokasi candi, bisa ditempuh yang dengannya naik bus jurusan Yogya-Solo hingga kilometer 10 dimana terdapat papan penunjuk jalan menuju candi.
Keunikan CandiCandi ini terdapat atau terletak sekitar 12 km ke arah timur dari kota Yogyakarta di sebelah utara dari jalan utama antara Yogyakarta serta Solo. Candi Sambisari merupakan candi yng Amat unik, candi ini terdapat atau terletak 6,5 meter di bawah permukaan tanah.Itu sebabnya, Suka pula candi Sambisari disebut menjdai candi bawah tanah. Akan tetapi sebagian ahli arkeo-logi memperkirakan dulunya situs candi ada di atas permukaan tanah, semisal halnya candi-candi yng lain-lainnya.Candi ini dibangun pada abad ke-10. Lantaran letusan Gunung Merapi di tahun 1006, daerah di sekeliling ini tertutup oleh bahan-bahan yng berasal dari gunung berapi.Bangunan candi utama yng terbesar mempunyai ketinggian 7,5 meter serta berbentuk bujur sangkar yng berukuran 15,65 x 13,65m pada bagian bawah candinya, sedang badan candi berukuran 5 x5m.Diperkirakan kompleks candi mampu lebih luas andai diadakan penggalian lebih lanjut, namun dikhawatirkan tak bisa menyalurkan air bagi atau bisa juga dikatakan untuk dibuang lantaran posisinya lebih rendah daripada sungai yng ada di sebelah baratnya.Pintu masuk ke dalam kompleks candi Sambisari terdapat di keempat sisi bujur sangkar yang dengannya menuruni tangga.Pada candi utama, pintu masuk menghadap ke barat serta terdapat tangga yang dengannya bentuk sayap sisi kanan-kirinya, pada ujung tangga terdepan terdapat hiasan relief Makara disangga dua belah tangan mahluk kate. Berbeda yang dengannya candi lain-lainnya, candi ini tak terdapat pondasi ataupun pilar penyangga candi menjadikan bagian dasar candi pula adalah pilar penyangga candi.Diperkirakan ada dua patung penjaga pintu Mahakala serta Nadisywara di kanan-kiri pintu yng era ini tak ada. Sedang 3 candi kecil lain-lainnya ada di depan candi induk, yakni candi perwara ataupun pendamping yng berukuran 4,8 x 4,8 m pada sisi dasarnya yang dengannya tinggi 5 m. Era ini candi pendamping yang telah di sebutkan belum direkonstruksi ulang secara sempurna.
Source Article and Picture : www.kulinerwisata.com
Kompleks candi Sambisari era ini tampak yang dengannya empat buah bangunan candi yang dengannya terbatas oleh tembok mengelilinginya yang dengannya total luas 50 x 48m pada posisi di sekitar tanah yng sudah diadakan penggalian. Pada bangunan candi utama yng terbesar mempunyai ketinggian 7,5 meter serta berbentuk bujur sangkar yng berukuran 15,65 x 13,65m pada bagian bawah candinya, sedang badan candi berukuran 5 x5m. Diperkirakan kompleks candi tak cuma seluas itu namun mampu lebih luas andai diadakan penggalian lebih lanjut namun dikwatirkan tak bisa menyalurkan air bagi atau bisa juga dikatakan untuk dibuang lantaran posisinya lebih rendah daripada sungai yng ada di sebelah baratnya. Pintu masuk ke dalam kompleks candi Sambisari pada keempat sisi bujur sangkar yang dengannya menuruni tangga.Candi Sambisari berada di bawah permukaan tanah sedalam 6,5 meter. Padahal kenyataannya tinggi candi cuma 7,5 meter. Karenanya, andai dilihat dari samping, candi ini seakan muncul dari bawah tanah. Bagian bawah candi berbentuk bujur sangkar yang dengannya ukuran 13,65 m x 13,65 m. Sedangkan badan candi berukuran 5 m x 5 m. Candi ini diperkirakan dibangun pada abad ke IX - X M. Lantaran letusan Gunung Merapi di tahun 1006, daerah di sekeliling ini tertutup oleh bahan-bahan yng berasal dari gunung berapi.Pintu masuk candi menhadap ke arah barat. Tangga bagi atau bisa juga dikatakan untuk masuk dilengkapi yang dengannya sayap. Di ujung sayap tangga terdapat relief Makara yng disangga oleh dua belah tangan mahluk kate. Keunikan yng lain, candi ini tak mempunyai pilar penyangga. Menjadikan bagian dasarnya sekalian berfungsi menjdai pilar penyangga candi. Di bagian ini terdapat selasar yng mengelilingi badan candi, serta mempunyai 12 anak tangga. Pada bagian luar badan candi terdapat relung-relung bagi atau bisa juga dikatakan untuk menaruh patung. Yng masih ada kini merupakan patung Durga di sebelah utara, patung Ganesha di sisi timur, serta patung Agastya di bagian selatan. Dua relung lain yng ada di kanan serta kiri pintu, bagi atau bisa juga dikatakan untuk patung dewa penjaga pintu, yakni Mahakala serta Nadisywara. Sayang sekali kedua patung itu telah tak ada di tempatnya lagi. Sedangkan pada bilik di dalam badan candi terdapat patung Yoni serta Lingga berukuran besar.Selain candi induk yang telah di sebutkan, di depan candi ada 3 buah candi perwara ataupun candi pendamping. Ukuran dasarnya 4,8 m x 4,8 m, yang dengannya tinggi 5 meter. Akan tetapi candi-candi perwara itu belum dipugar sempurna. Sedangkan di seputar candi terdapat pagar tembok batu putih berukuran 50 m x 48 m. Era ini saluran pembuangan air sudah selesai dibangun, menjadikan selama musim hujan candi tak terbenam air.Disaat diadakan penggalian candi Hindu Syiwaistis ini, didapati pula benda-benda bersejarah. Di antaranya beberapa tembikar, perhiasan, cermin logam dan prasasti lempengan emas. Dari situ diperoleh prakiraan, bahwasanya Candi Sambisari dibangun tahun 812-838 M, sewaktu Kerajaan Mataram Hindu ataupun Mataram Kuno diperintah Raja Rakai Garung dari Dinasti Syailendra. Pada candi utama pintu masuk menghadap ke barat serta terdapat tangga yang dengannya bentuk sayap sisi kanan-kirinya, pada ujung tangga terdepan terdapat hiasan relief Makara disangga oleh dua belah tangan mahluk kate. Berbeda yang dengannya candi lain-lainnya, candi ini tak terdapat pondasi ataupun pilar penyangga candi menjadikan bagian dasar candi pula adalah pilar penyangga candi. Pada bilik terdapat patung Syiwa Mahaguru serta pula patung Lingga-Yoni dalam ukuran besar. Patung-patung yng ditempatkan di bagian luar badan candi terdapat relung-relung, patung yng masih ada yakni patung Durga di sisi utara, Agastya di sisi selatan serta Ganesha di sisi timur. Sedang diperkirakan ada dua patung penjaga pintu Mahakala serta Nadisywara di kanan-kiri pintu yng era ini tak ada. Sedang 3 candi kecil lain-lainnya ada di depan candi induk, yakni candi perwara ataupun pendamping yng berukuran 4,8 x 4,8 m pada sisi dasarnya yang dengannya tinggi 5 m. Pada era ini candi pendamping ini belum direkonstruksi ulang secara sempurna. Jalan menuju ke lokasi kompleks candi bisa dilalui oleh segala jenis kendaraan, akan tetapi belum ada kendaraan umum yng melewati tempat ini menjadikan ditempuh yang dengannya ojek ataupun dokar/delman sekitar 2 km dari tepi jalan Yogya-Solo. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk mencapai lokasi candi, bisa ditempuh yang dengannya naik bus jurusan Yogya-Solo hingga kilometer 10 dimana terdapat papan penunjuk jalan menuju candi.
Keunikan CandiCandi ini terdapat atau terletak sekitar 12 km ke arah timur dari kota Yogyakarta di sebelah utara dari jalan utama antara Yogyakarta serta Solo. Candi Sambisari merupakan candi yng Amat unik, candi ini terdapat atau terletak 6,5 meter di bawah permukaan tanah.Itu sebabnya, Suka pula candi Sambisari disebut menjdai candi bawah tanah. Akan tetapi sebagian ahli arkeo-logi memperkirakan dulunya situs candi ada di atas permukaan tanah, semisal halnya candi-candi yng lain-lainnya.Candi ini dibangun pada abad ke-10. Lantaran letusan Gunung Merapi di tahun 1006, daerah di sekeliling ini tertutup oleh bahan-bahan yng berasal dari gunung berapi.Bangunan candi utama yng terbesar mempunyai ketinggian 7,5 meter serta berbentuk bujur sangkar yng berukuran 15,65 x 13,65m pada bagian bawah candinya, sedang badan candi berukuran 5 x5m.Diperkirakan kompleks candi mampu lebih luas andai diadakan penggalian lebih lanjut, namun dikhawatirkan tak bisa menyalurkan air bagi atau bisa juga dikatakan untuk dibuang lantaran posisinya lebih rendah daripada sungai yng ada di sebelah baratnya.Pintu masuk ke dalam kompleks candi Sambisari terdapat di keempat sisi bujur sangkar yang dengannya menuruni tangga.Pada candi utama, pintu masuk menghadap ke barat serta terdapat tangga yang dengannya bentuk sayap sisi kanan-kirinya, pada ujung tangga terdepan terdapat hiasan relief Makara disangga dua belah tangan mahluk kate. Berbeda yang dengannya candi lain-lainnya, candi ini tak terdapat pondasi ataupun pilar penyangga candi menjadikan bagian dasar candi pula adalah pilar penyangga candi.Diperkirakan ada dua patung penjaga pintu Mahakala serta Nadisywara di kanan-kiri pintu yng era ini tak ada. Sedang 3 candi kecil lain-lainnya ada di depan candi induk, yakni candi perwara ataupun pendamping yng berukuran 4,8 x 4,8 m pada sisi dasarnya yang dengannya tinggi 5 m. Era ini candi pendamping yang telah di sebutkan belum direkonstruksi ulang secara sempurna.
Sumber :
http://candidiy.tripod.com/sambisari.htmSource Article and Picture : www.kulinerwisata.com
Seputar Wisata : Candi Sambisari
Terima kasih telah membaca Wisata : Candi Sambisari. Semoga pos dari situs web Wisata Kuliner Di Daerah berguna dan memberi manfaat. Baik untuk anda dan buat website Wisata Kuliner Di Daerah. Silakan berbagi ulasan Wisata : Candi Sambisari tadi ke situs web media anda. Bagikan artikel dari Wisata Kuliner Di Daerah melalui media sosial yang ada di bawah. Dan kunjungi Daftar Isi Blog Wisata Kuliner Di Daerah untuk mendapat info lengkap terbaru 2017. Lalu baca pembahasan selain dari : Wisata : Candi Sambisari yang lebih terupdate lengkap dan free. Atau simak artikel gratis terkait dari situs web Wisata Kuliner Di Daerah di bawah. Demikan dan sekian tentang Wisata : Candi Sambisari. Dan Assalamualaikum pembaca Wisata Kuliner Di Daerah.
Advertisement