Kuliner 04 - SMS & RM Pak Datuk Padang Panjang

- Sabtu, Januari 28, 2017

Kuliner 04 - SMS & RM Pak Datuk Padang Panjang

 
Sesudah dari Makassar, sebetulnya perjalanan saya berlanjut ke kota Palangkaraya. Akan tetapi sayang, disaat orang sini ditanya makanan khas orang-orang bahkan resah sendiri, akhirnya kita cuma makan di RM Padang biasa serta ayam goreng pinggir jalan. Nggak ada yng istimewa. Beberapa hari lantas, tepatnya tanggal 16 Desember 06, saya diajak bagi atau bisa juga dikatakan untuk pergi lagi ke Padang Panjang. Mendarat di Bandara Internasional Minangkabau siang harinya, kita langsung meluncur bagi atau bisa juga dikatakan untuk makan siang di Kota Padang. Saya dibawa ke The Mirama, Cafe & Seafood Restaurant, di Jl. Gereja 38.
Semisal biasa, kalo ada menu ikan bakar ataupun seafood saya pasti langsung pesan itu. Tidak lama, sepotong ikan bakar langsung tersaji di hadapan saya. Nah ini lain lagi, kalo di Makassar ikan dibakar nyaris tanpa bumbu, di sini ikan bakarnya Amat berbumbu, serta bukan kota Padang namanya kalo bumbunya gak pedas. Ikan bakar disini benar-benar berwarna "merah". Namun gak tau lantaran emang enak ataupun favorit saya memanglah ikan bakar, saya benar2 menikmati makan siang saya di artikel ini. Meskipun sesudahnya, kalo kata orang Sunda, seuhah-seuhah kepedesan. Serta tidak pelak, butir-butir keringat pun mengucur dari dahi.Sesudah makan siang saya bermaksud bagi atau bisa juga dikatakan untuk mencari hotel di Padang serta baru berangkat ke Padang Panjang keesokan harinya. Namun apa mau dikata, sebenarnya kunjungan saya di artikel ini berbarengan yang dengannya kedatangan RI 1. Otomatis seluruh hotel penuh, kayanya seluruh gubernur se Sumatera kumpul seluruh di kota Padang era itu. Alhasil perjalanan langsung dilanjutkan ke Padang Panjang.
Menjelang maghrib saya tiba di Padang Panjang. Serta langsung makan malam, lantaran sang sopir akan segera kembali ke kota Padang sebelum kabut turun. Saya diajak makan di rumah makan padang yng cukup terkenal yakni RM Pak Datuk. Di tengah udara dingin, masakan padang yng tersaji di meja memanglah menggugah selera serta hal itu tak saya sia-siakan. Tunjang serta otak adalah favorit saya kalo mampir ke RM Padang. Akan tetapi yng saya rasakan spesial di sini merupakan lantaran bagi atau bisa juga dikatakan untuk pertama kalinya saya berupaya minum yng namanya Jus Pinang. Rasanya kaya jus melon namun meninggalkan rasa sepat tidak banyak di lidah. Yng terperinci Jus Pinang ini Amat saya rekomendasikan bagi kamu yng belum pernah mencobanya.
Keesokan harinya, sesudah acara selesai, saya mencari tempat bagi atau bisa juga dikatakan untuk brunch. lantaran memanglah sedari pagi saya belum pernah sempet sarapan. Di artikel ini saya diajak ke tempat yng pula konon cukup legendaris yakni Sate Mak Syakur yng menyajikan menu Sate Padang. Berbeda yang dengannya sate padang yng biasa saya makan, di RM ini daging satenya renyah, semisal digoreng, bukan dibakar. Rasanya? Mmmmm, wajar saja tempat ini menjadi legendaris. Malah SBY pun menyempatkan diri mkan dsini, tampak photo beliau yng sedang menyantap Sate Padang Panjang ini. Saya baru tahu pula bahwasanya sate padang tuh ada dua jenis, Sate Padang Pariaman serta Sate Padang Panjang (bagi atau bisa juga dikatakan untuk jelasnya lihat di sini).
Wisata masakan di ranah minang ini sebenarnya begitu menyenangkan...
Score:
Ikan Bakar Mirama : 7,5
Juice Pinang : 8
Sate Padang Mak Syakur : 8,5

Masakan lain di kota ini:




Source Article and Picture : www.banyumurti.net (Food Blogger)

Seputar Kuliner 04 - SMS & RM Pak Datuk Padang Panjang

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Kuliner 04 - SMS & RM Pak Datuk Padang Panjang