Wisata : Taman Sari

- Jumat, Februari 10, 2017

Wisata : Taman Sari

 
Taman Sari Yogyakarta ataupun Taman Sari Keraton Yogyakarta merupakan situs bekas taman ataupun kebun istana Keraton Yogyakarta, yng bisa dibandingkan yang dengannya Kebun Raya Bogor menjdai kebun Istana Bogor. Kebun ini dibangun pada zaman Sultan Hamengku Buwono I (HB I) pada tahun 1758-1765/9. Awal mulanya, taman yng mendapatkan sebutan "The Fragrant Garden" ini mempunyai luas lebih dari 10 hektare yang dengannya sekitar 57 bangunan baik berupa gedung, kolam pemandian, jembatan gantung, kanal air, ataupun danau buatan beserta pulau buatan serta lorong bawah air. Raja menuju ke Tamansari dari Keraton yang dengannya mendayung perahu. Kebun yng dipakai secara efektif antara 1765-1812 ini pada mulanya membentang dari barat daya kompleks Kedhaton hingga tenggara kompleks Magangan. Akan tetapi era ini, sisa-sisa bagian Taman Sari yng bisa dilihat hanyalah yng berada di barat daya kompleks Kedhaton saja.
Konon, Taman Sari dibangun di bekas keraton lama, Pesanggrahan Garjitawati, yng didirikan oleh Susuhunan Paku Buwono II menjdai tempat istirahat kereta kuda yng akan pergi ke Imogiri. Menjdai pimpinan proyek pembangunan Taman Sari ditunjuklah Tumenggung Mangundipuro. Seluruh biaya pembangunan ditanggung oleh Bupati Madiun, Tumenggung Prawirosentiko, besrta seluruh rakyatnya. Oleh lantaran itu daerah Madiun dibebaskan dari pungutan pajak. Di tengah pembangunan pimpinan proyek diambil alih oleh Pangeran Notokusumo, sesudah Mangundipuro mengundurkan diri. Meskipun secara resmi menjdai kebun kerajaan, akan tetapi beberapa bangunan yng ada mengindikasikan Taman Sari berfungsi menjdai benteng pertahanan yang terakhir andai istana diserang oleh musuh. Konon salah seorang arsitek kebun kerajaan ini merupakan seorang Portugis yng lebih dikenal yang dengannya Demang Tegis.
Kompleks Taman Sari setidaknya bisa dibagi menjadi 4 bagian. Bagian pertama merupakan danau buatan yng terdapat atau terletak di sebelah barat. Bagian selanjutnya merupakan bangunan yng berada di sebelah selatan danau buatan antara lain Pemandian Umbul Binangun. Bagian ketiga merupakan Pasarean Ledok Sari serta Kolam Garjitawati yng terdapat atau terletak di selatan bagian kedua. Bagian yang terakhir merupakan bagian sebelah timur bagian pertama serta kedua serta meluas ke arah timur hingga tenggara kompleks Magangan.
Halaman belakang yng luas dihiasi yang dengannya pot-pot besar serta empat buah bangunan yng disebut yang dengannya Gedung Papat. Bangunan ini dipakai oleh para putri keraton bagi atau bisa juga dikatakan untuk beristirahat sesudah berenang di kolam. Di dalam Tamansari terdapat tiga buah kolam, yakni kolam bagi atau bisa juga dikatakan untuk anak-anak, kolam utama bagi atau bisa juga dikatakan untuk para putri, serta kolam khusus bagi atau bisa juga dikatakan untuk Raja.
Di sebelah selatan kolam terdapat tempat khusus bagi Raja bagi atau bisa juga dikatakan untuk bertapa. Adapun di sebelah utara kolam terdapat masjid yng terdapat atau terletak di bawah tanah. Masjid ini Amat unik, berbentuk lorong melingkar semisal donat, serta terdiri atas dua lantai. Lantai bawah dipakai bagi atau bisa juga dikatakan untuk jamaah wanita, lantai atas bagi atau bisa juga dikatakan untuk jamaah pria. Tangga dari lantai bawah menuju ke lantai atas terdapat atau terletak di tengah-tengah lingkaran.
Di dekat masjid terdapat Sumur Gumuling (lorong bawah tanah yng konon menghubungkan Tamansari yang dengannya pantai Selatan). Terdapat pula terowongan bawah tanah yng menghubungkan Tamansari yang dengannya Kraton Yogyakarta. Melalui lorong bawah tanah ini para abdi dalem hilir mudik menyiapkan segala sesuatu andai raja serta keluarga bermaksud tetirah di Tamansari.
Bagian penting lain dari Tamansari merupakan Pulau Kenanga ataupun Pulau Cemeti. Pulau Kenanga berupa bangunan tinggi yng berfungsi menjdai tempat beristirahat, sekalian menjdai tempat pengintaian. Bangunan ini dia satu-satunya yng akan kelihatan andaikan kanal air dibuka serta daerah Tamansari digenangi oleh air.
Selain menjdai tempat bersantai serta berwisata keluarga raja, Tamansari pula berfungsi menjdai tempat berlindung yang dengannya system pertahanan yng unik. Air di Tamansari tak cuma berfungsi bagi atau bisa juga dikatakan untuk memperindah taman, akan tetapi pula menjdai senjata sesuatu yang di sembunyikan bagi atau bisa juga dikatakan untuk menjaga diri dari bahaya. Andai musuh menyerang, Sultan serta keluarganya bisa melarikan diri melalui terowongan bawah tanah. Sesudah semuanya berada di tempat aman, gerbang air akan dibuka serta air akan membanjiri musuh sampai-sampai tenggelam.
Tamansari adalah bangunan tua bersejarah yng mempunyai makna serta nilai yng Amat kaya. Arsitektur bangunan Amat canggih, serta telah lama menjadi studi yng mendalam bagi para arsitek dan arkheolog. Sebagian bangunan telah rusak, akan tetapi bangunan yng tersisa masih bisa atau mampu menggambarkan bentuk bangunan asli dulu.
Ada dua tips bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengunjungi tempat ini. Pertama merupakan melalui Pasar Ngasem, masuk ke dalam serta temukan sebuah gang yng disebut KP III, belok ke kiri, jalan kaki sekitar 200 m, Kamu akan menemukan Pulo Kenongo serta kompleks perumahan. Yng kedua merupakan melalui Jalan Taman Sari, dari Pasar Ngasem, naik becak ke Alun-Alun Selatan, sekitar 0,5 Km belok kanan, ada pintu masuk utama Timur, yng adalah jalan ke kolam renang kerajaan.Sumber : http://wisatakuliner.com/masakan/tempat-wisata/item/tamansari.html?category_id=115


Source Article and Picture : www.kulinerwisata.com

Seputar Wisata : Taman Sari

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Wisata : Taman Sari