Kuliner 47 - Nasi Bancakan, Bandung

- Jumat, Maret 31, 2017

Kuliner 47 - Nasi Bancakan, Bandung

 
Kalau Resto "Bumbu Desa" berhasil mengusung slogan masakan kampung masuk kota yang dengannya tempat makan yng modern, di Bandung saat ini muncul rumah makan sunda yng bener-bener "kampungan". Tak cuma makanan yng menonjolkan cita rasa Sunda jaman dulu, seluruh suasana serta interior pula disetting Amat "kampungan". Suasana ini langsung menyergap kita disaat kita menginjakkan kaki masuk ke restoran ini. Mang Barna, satu dari sekian banyaknya pemilik resto ini selain Bi Oom, yang dengannya pakaian "kebesarannya" yang dengannya ramah akan menyapa kita di pintu depan. Dinding restoran tak dihiasi oleh lukisan ataupun poto-poto artistik, namun ditempeli banyak sekali poster mulai dari poster india, band-band indonesia masa kini, dangdut, rolling stone, serta lain-lain. Poster-poster ini diseling yang dengannya lukisan pemandangan yng memperkuat image kampungan yng sedang dibangun. Wajah Bung Karno pula muncul dalam kalendar yng dipasang di dinding. “Anu penting mah, aya gambar na pak SBY pamingpin urang jeung wakil na cep" (yng penting ada gambar Pak SBY, pemimpin kita serta wakilnya, Mas), “ ujar mang Barna pada Jurnal Indonesia mengenai poster-poster yng dipajang di warungnya. Memanglah beliau tak tidak ingat memasang poto pemimpin kita, pernah kamu perhatikan berapa tidak sedikit tempat makan yng memasang poto presiden RI? :)) Jadi, dimana kita mampu menemukan resto yng unik ini?
Nasi Bancakan, demikian nama "warung" ini. Berlokasi di Jl. Trunojoyo no. 62 Bandung, bersebelahan yang dengannya resto Sambara, berjarak sekitar 300 meter dari Gedung Sate. Makanan yng disajikan di Nasi Bancakan ini tentunya khas sunda, namun yang dengannya beberapa pilihan masakan unik jaman baheula, yng jarang ditemuin di tempat lain. Selain makanan standar semisal ayam goreng, sayur asem, perkedel, aneka pepes serta lain-lain, kita pula mampu menemukan makanan yng mungkin terdengar asing bagi sebagian orang, sebut saja ceos kacang merah, gejos cabe hejo, hampas kecap, tumis lember, tumis kadedemes, tumis suung serta masih tidak sedikit yng lain. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk nasi, kita mampu memilih Nasi Liwet ataupun Nasi Daun. Harga? Relatif Amat terjangkau, mulai dari 500perak (krupuk aci) hingga 7000perak (cumi oli). Rata-rata 5000perak lah...
Oh iya, makanan-makanan yang telah di sebutkan disajikan dalam "baskom" seng putih yang dengannya corak bunga-bunga, oldies banget lah. Tak cukup yang dengannya itu, kita pun akan memakan makanan itu diatas piring seng serta gelas seng yng mungkin saat ini udah gak ada yng jual lagi. Acung dua jempol bagi atau bisa juga dikatakan untuk totalitas dalam membangun image kampungan di resto ini.
Buat minum saya pilih Es Kopi Nyereng (1500perak). Kopi hitam yang dengannya susu kental manis, dibanjur air soda serta es. Rasanya? bener2 unik, saya belum pernah menemui tempat makan yng menyajikan menu itu. Ataupun mampu pula pilih Bandrek, minuman khas sunda berbahan dasar jahe. Hangatnya sampe ke badan.
Serta bagi atau bisa juga dikatakan untuk dessert, tersedia kue balok. Apa itu? Kue jadul yng mirip yang dengannya pukis, namun uniknya dimasak yang dengannya arang (atas serta bawah), kehangatan serta kematangannya merata di seluruh kue. Gak usah tidak sedikit cerita, langsung aja meluncur ke warung Nasi Bancakan, serta kamu akan menemukan sensasi tersendiri. Tapiiii (mengutip spanduk yng terpampang besar di ruang tengahnya), "Omat... lamun dahar lima ulah ngaku hiji, da Gusti mah Maha Uninga, sing karunya ka emang, hehehe" (Ingat... kalau makan lima jangan bilang satu, Tuhan Maha Mengetahui, kasihan dong percis Mang Barna, hehehe)

Masakan di Kota Bandung lain-lainnya silakan klik disini

Masakan lain di kota ini:




Source Article and Picture : www.banyumurti.net (Food Blogger)

Seputar Kuliner 47 - Nasi Bancakan, Bandung

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Kuliner 47 - Nasi Bancakan, Bandung